PETANI WAHID

Saya sangat mengagumi dunia pertanian, saat ini sedang belajar bertani melalui buku, internet, dan pengalaman orang lain .... semua ilmu yang saya peroleh, saya masukkan ke blog ini ... terutama pertanian organik .... Blog ini juga berisi kumpulan searching Petani Wahid mengenai pertanian... saya akan usahakan tampilkan sumbernya ......

Sabtu, 23 Agustus 2008

Pengendalian Hama Dengan Insektisida Botani

Pengendalian Hama Dengan Insektisida BotaniKamis, 28 Februari 2008 11:36:07

Ir. H. Samsudin, MSi (Dir. LPS-DD)
Serangan hama dan penyakit pada tanaman budidaya merupakan salah satu faktor penting yang dapat mengurangi hasil pertanian. Selama ini, petani sangat tergantung kepada pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tersebut, padahal penggunaan pestisida yang berlebihan, tidak saja akan meningkatkan biaya produksi, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan petani, konsumen maupun keseimbangan hayati sekitarnya. Beberapa pengaruh negatif yang akan timbul akibat penggunaan pestisida kimia sintetis adalah: Hama menjadi resisten (kebal).Peledakan hama akibat tidak efektifnya pemakaian pestisida.Penumpukan residu yang dapat membahayakan. petani/pengguna dan konsumen. Ikut terbunuhnya musuh alami.Terjadinya polusi lingkungan.Perubahan status hama dari hama minor menjadi hama utama.
AlternatifPencegahan harus dilakukan melalui penggunaan pestisida alami yang tidak meninggalkan residu berbahaya dan ramah lingkungan (friendly environment), penggunaan musuh alami hama (predator dan parasitoid), bio-pestisida, rotasi tanaman dan menanam tanaman kawan (companion plant).Pada lahan sempit, petani dapat melakukan pengendalian secara manual (memetik daun atau memungut ulat yang menyerang).Pengamatan dilakukan sesering mungkin, dan petani harus rajin melakukan sanitasi terhadap lingkungan sekitar tanaman. Daun-daun yang terkena penyakit sebaiknya dibakar (eradikasi). Rotasi tanaman adalah menanam sayuran yang tidak sekeluarga atau tidak sama, dalam satu tempat dalam jangka waktu tertentu, misalnya : lahan bekas kacang panjang berikutnya jangan ditanami buncis. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan penumpukan bibit hama/penyakit. Selain itu, rotasi tanaman juga bermanfaat bagi penambahan unsur N, misalnya lahan setelah ditanami jagung, berikutnya ditanami kacang buncis/kacang panjang.Sedangkan tanaman kawan/pendamping (companion plant), berfungsi mengusir hama, aroma tanaman tersebut membuat hama tidak mau mendekat, contoh yang banyak ditemui di lapangan adalah : kol dan tomat. Aroma tomat sangat tidak disukai oleh kupu-kupu yang menjadi siklus hidup ulat Plutella. Contoh lainnya seledri dan bawang daun, tomat dan bawang daun, selada dan ketimun dan lain-lainnya.Sedangkan beberapa jenis pestisida organik yang berfungsi sebagai pengendali hama/penyakit antara lain : pestisida nabati (pesnab), agen hayati yang berfungsi sebagai predator atau musuh alami bagi hama-hama atau penyakit jenis tertentu (bio-pestisida), dan bahan-bahan lain yang berfungsi sebagai penarik atau penolak kehadiran serangga/repellent .Agen hayati umumnya dikembangbiakkan dalam media tertentu dan diaplikasikan dengan cara disemprot (misalnya : virus NPV, bakteri Bt) dan dapat pula dicampurkan dalam media tanam/pupuk (misalnya : Gliocladium).Tepung belerang dapat ditaburkan pada bagian daun/batang yang terkena busuk jamur (Phytopthora).Urien sapi juga dapat digunakan sebagai pengusir hama setelah terlebih dahulu dibiarkan selama 2 minggu di bawah sinar matahari dan diencerkan dengan air sebelum disemprotkan, karena urine yang konsentrasi pekat dapat mengakibatkan daun tanaman terbakar.No. JENIS BAHAN Hama/Penyakit yang dikendalikan
A. PESTISIDA NABATI
1. Mimba Kutu daun, >>>>ulat penggerek, belalang,
2. Daun nangka>>>>> Aphid, thrips
3. Selasih>>>>> Lalat buah
4. Tegetes .>>>>>>Kutu putih
5. Akar tuba Aphid, >>>>>>ulat, keong mas
6. Bawang putih >>>>>Kutu daun, kumbang penggerek
7. Sirsak >>>>>Aphid, semut dan hama gudang
8. Bunga krisan>>>>> Berbagai jenis serangga
9. Tembakau >>>>>Berbagai jenis serangga
10. Jahe >>>>>>Berbagai jenis serangga
11. Cengkeh Cendawan >>>>>: Fusarium , Phytopthora

B. BIO-PESTISIDA
1. Virus Se NPV Ulat grayak pada bawang
2. Virus Sl NPV Ulat grayak pada cabe, kacang dan tembakau
3. Bacillus thuringiensis (Bt) Ulat grayak Spodoptera litura, Plutella dan Crocidolomia pada kubis-kubisan
4. Gliocladium sp Jamur Fusarium, Phytopthora
5. Trichoderma Jamur Fusarium, Phytium
C. BAHAN LAIN
1. Tepung terigu Ulat Plutella dan Crocidolomia pada kubis-kubisan dan sawi.
2. Belerang/sulfur Jamur Phytopthora
3. Metyl eugenol (feromon) Lalat buah
4. Urine sapi Aphid (kutu daun)

BEBERAPA FUNGSI PESTISIDA NABATI
Pestisida nabati memiliki berbagai fungsi yang bermacam-macam, antara lain sebagai :Repelen, yaitu menolak kehadiran serangga (bau yang menyengat)Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot (ada rasa pahit).Mencegah serangga meletakkan telur.Sebagai racun syaraf.Mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga.Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga.Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri.

B. BAHAN DAN CARA PENGOLAHAN
Untuk membuat pestisida nabati (pesnab) diperlukan bahan-bahan berupa bagian dari tumbuhan tertentu, misalnya daun, biji, buah, akar dan lainnya. Bahan-bahan tersebut diolah menjadi berbagai macam bentuk, antara lain : cairan berupa ekstrak dan minyak, serta bentuk padat (tepung dan abu). Contoh bentuk-bentuk hasil pengolahan pestisida nabati antara lain sebagai berikut :Bahan mentah yang berbentuk tepung (tepung nimba, tepung kunyit, tepung jahe).Ekstrak tanaman/resin dengan mengambil cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu. (minyak nimba, minyak krisan, minyak cengkeh, dll).Bagian tanaman dibakar untuk diambil abunya dan dipakai sebagai insektisida misalnya : serai, tembelekan (Lantana Cemara)), daun bambu dan lain-lain.

C. KELEBIHAN dan KEKURANGAN
Kelebihan dari pestisida berbahan baku nabati antara lain :Mengalami degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari.Memiliki efek/pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu makan serangga walapun jarang menyebabkan kematian.Toksitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relatif lebih aman pada manusia (lethal dosage (LD) >50 Oral).Memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif.Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida sintetis.Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman.
Sedangkan kelemahan penggunaan pestsida nabati sebagai berikut :Cepat terurai dan aplikasinya harus lebih sering.Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan serangga/ memiliki efek lambat).Kapasitas produksinya masih rendah dan belum dapat dilakukan dalam jumlah massal (bahan tanaman untuk pestisida nabati belum banyak dibudidayakan secara khusus).Ketersediaannya di toko-toko pertanian masih terbatas
Bahan-bahan di atas umumnya dibuat dengan cara diblender, direbus dan direndam sebelum disemprotkan. Untuk jenis biji direndam terlebih dahulu kemudian ditumbuk/diblender. Sedangkan jenis daun dan umbi dapat diblender dan diambil ekstraknya. Sebelum digunakan bahan-bahan di atas dicampur dengan larutan sabun colek/sabun cair tipol dan direndam semalam, setelah itu siap digunakan.

D. BEBERAPA JENIS TUMBUHAN UNTUK PESTISIDA NABATIMIMBA (Azzadirachta indica)
Senyawa aktif yang dikandung mimba adalah azadirachtin, meliantriol dan salanin seperti bawang dan rasanya sangat pahit. Berbentuk tepung dari daun,atau cairan iminyak dari biji/buah. Efektif untuk mencegah makan bagi serangga dan mencegah serangga mendekati tanaman (repellent) dan bersifat sistemik.Mimba juga dapat membuat serangga mandul, karena dapat menggangu hormon produksi dan pertumuhan serangga.Mimba mempunyai spektrum yang luas, efektif untuk mengendalikan serangga bertubuh lunak ( 200 spesies) antara lain : belalang, thrips, ulat, wereng, kupu-kupu putih, dll.Disamping itu mampu mengendalikan jamur (fungisida) pada tahap preventif, menyebabkan spora jamur gagal berkecambah. Jamur yang dikendalikan antara lain penyebab ; embun tepung, penyakit busuk, cacar daun/kudis, karat daun dan bercak daun. Dan mencegah bakteri pada embun tepung (powdery mildew).Ekstrak mimba sebaiknya disemprotkan pada tahap awal dari perkembangan serangga, yaitu disemprotkan pada daun dan juga dapat disiramkan pada akar tanaman untuk diserap akar atau mengendalikan hama dalam tanah.AKAR TUBA (Derris eliptica)
Senyawa yang ditemukan adalah rotenon. Rotenon dapat diekstrak menggunakan eter/aseton menghasilkan 2-4 % resin rotenon, dibuat menjadi konsentrat air.Rotenon mampu menyebabkan serangga untuk berhenti makan. Kematian serangga terjadi beberapa jam sampai beberapa hari setelah terkena rotenon. Rotenon dapat dicampur dengan piretrin/bebelrang. Merupakan racun sel yang sangat kuat bagi serangga.Rotenon adalah racun berspktrum luas, sebagai racun perut dan kontak dan tidak sistemik. Berperan sebagai moluskisida, insektisida (seranga), akarisida (tungau).TEMBAKAU (Nicotiana tabacum)
Senyawa yang ditemukan adalah Nikotin. Daun tembakau kering mangandung 2-8 % nikotin. Nikotin merupakan racun syaraf bereaksi sangat cepat.Nikotin bertindak sebagai racun kontak untuk hama seperti ; ulat perusak daun, aphids, thrips, dan kutu daun serta sebagai pengendali jamur (fungisida).BABADOTAN (Ageratum conyzoides)
Kandungan aktif tanaman babadotan adalah saponin, flavanoid dan polifenol. Dan mengandung minyak atsiri.Mampu mencegah hama mendekati tanaman (penolak) dan mampu menghambat pertumbuhan larva menjadi pupa.Masih terdapat berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan pestisida nabati/botani dengan kandungan bahan aktif yang berbeda-beda. Diharapkan dengan penggunaan pestisida nabati, ketergantungan terhadap pemakaian pestisida kimia dapat dikurangi sehingga kemanan bagi petani/pengguna maupun konsumen dapat ditingkatkan dari bahaya keracunan pestisida. Disamping itu kelestarian lingkungan hidup akan terjaga dan berkelanjutan.

by : Ir. H. Samsudin, MSi (Dir. LPS-DD)

sumber: http://www.pertaniansehat.or.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=20

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda